BAB I
PEMBAHASAN
A. Pentingnya Berdo’a
Berdo’a yang secara etimologis berarti "meminta kepada Allah" mempunyai tujuan-tujuan yang bukan saja bersifat ukhrawi, melainkan juga bersifat duniawi. karena doa bukanlah untuk kepentingan Allah melainkan untuk kepentingan manusia itu sendiri. Kalaupun kita berdoa untuk memohon segala "sesuatu yang kita butuhkan", "yang kita inginkan" ataupun hanya "untuk menenangkan diri dari segala kesusahan", namun doa mempunyai beberapa faidah yang tak terhingga.
Doa adalah senjata ampuh yang banyak dilupakan oleh umat Islam dalam banyak kesempatan. Belum lagi do’a itu sendiri merupakan salah satu ibadah yang utama, seperti ditegaskan dalam hadist[1]. Dari An-Nu’man bin Basyir dari Nabi saw. Ia bersabda: “sesungguhnya do’a itu ialah ‘ibadat”. Dengan demikian kita sangat dianjurka untuk selalu berdo’a.
Do’a adalah senjata yang paling tepat sasaran, walaupun jarak sasaran dekat ataupun jauh yang ditembakkan oleh anak panah. Do’a juga merupakan benteng berlapis untuk tempat berlindung pribadi seorang muslim dan juga umat Islam dari tipu daya musuh, kesewenangan mereka, dan kebencian mereka.
Pertanyaan yang akan timbul dari Do’a itu adalah, kepada siapa anda akan memohon do’a? Pasti jawabanya hanya kepada Allah SWT, dimanakah tempat anda meminta jika bukan pada pemiliki yang sesungguhnya? Pasti akan menjawab Allah SWT, kepada siapakah anda meminta perlindungan yang paling aman? Pasti ketiga kalinya adalah Allah SWT. Karena Allah SWT adalah pemilik dan pengatur langit dan bumi berikut segala sesuatu yang ada didalamnya. Karena jika Allah SWT mengatakan Jadilah, maka pasti akan terjadi.
Dalam aktivitas apapun, terutama pada dzikir dan do’a seorang muslim hanya bersimpuh pada Allah SWT, bagaikan seorang budak yang bersimpuh dihadapan tuannya. Berdo’a yang akan dipanjatkan tujuannya hanya satu yaitu mencari ridho Allah SWT.
Dalam buku Bulughul Maram do’a yang disimpuhkan adalah meliputi pengampunan dosa-dosa kecil yang pernah dilakukan dan juga permohonan atas sesuatu amalan-amalan yang di kerjakan mendapatkan ganjaran atau pahala[2].
di kehidupan betapa banyak kebutuhan umat Islam yang disimpuhkan kepada Rabbnya, baik yang bersifat dunia yaitu sandang, pangan dan papan, ataupun yang besifat akherat yaitu jihad, ibadah, dan amar ma’ruf nahi munkar. Seperti pada bagan berikut:
Jadi gambar tersebut menjelaskan bahwa seorang muslim khususnya dan umat Islam pada umumnya berdo’a yang disimpuhkan/yang diminta adalah berkaitan dengan urusan dunia dan akherat dan do’a tersebut hanya di tujukan kepada Allah SWT agar do’anya cepat terkabulkan.
Seperti dalam peperangan, kaum Jahiliyah telah memasang kuda-kuda untuk berseteru dengan islam dan orang-orang islam, apabila mereka telah menghunuskan semua senjata untuk menghadapi mereka, maka wajiblah bagi sebuah jamaah Islam untuk tidak lalai sedetikpun dari senjata do’a yang sangat tajam ini.
Sebuah jamaah Islam juga mengerti bahwa api kemenangan hanya turun disaat hati para pasukan tengah bergetar seperti kata Ibnu Qayyim: Rasulullah saja terus beristighfar kepada Rabbnya saat perang Badar, beliau berdo’a dengan sungguh-sungguh sampai kain penutup tubuh bagian atas jatuh. Ketika itu Abu Bakar berkata kepada Beliau “wahai Nabi Allah, cukup sudah kiranya permohonanmu kepada Rabbmu. Sungguh dia akan mewujudkan apa yang telah ia janjikan”[3].
Dan senjata do’a pun dikabulkan dan terarah kepada orang-orang Musyrik, mengguncang pasukan mereka, seperti dalam ayat
Artinya: “Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar.”(QS. Al-Anfal:12)
Apabila seorang Muslim sudah terbiasa dengan banyak berdo’a dan berdzikir kepada Allah SWT, niscahya Allah akan mengabulkannya. Ada ungkapan atau pribahasa “barang siapa yang mengetuk pintu, hampir pasti pintu itu akan dibuka untuknya”. Dengan demikian mengharapkan do’a hanya kepada Allah SWT akan menambah keimanan kita kepada-Nya.
B. Manfaat Berdo’a
Dalam kehidupan sehari-hari do’a memiliki peran penting didalam aktivitas kehidupan pribadi muslim. Dengan pentingnya do’a, maka akan selalu mengingatkan kita kepada Allah SWT. doa mengajari kita agar merasa malu kepada Allah. Sebab manakala ia tahu bahwa Allah akan mengabulkan doa-doanya, maka tentu saja ia malu untuk mengingkari nikmat-nikmatNya. mengalihkan hiruk-pikuk kehidupan dunia ke haribaan tafakur dan kekudusan munajat ke hadirat Allah swt, memutuskan syahwat duniawi yang fana menuju ketenangan hati dan ketentraman jiwa.
Manfaat do’a dapat kita rasakan ketika melaksanakan aktivitas sehari-hari, seperti halnya saat seorang mahasiswa sebelum pergi kuliah membaca do’a keselamatan, maka Allah akan memberikan keselamatan dan kesehatan disaat dia dalam perjalanan ke kampus dari mara bahaya dan kejahatan setan di jalanan.
Seperti halnya dalam Firman Allah SWT,
Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”.(QS. Al-Mu’min:60)
Jadi dalam melakukan segala hal kita tidak boleh berhenti berdo’a, karena Allah sudah berjanji mengabulkan do’a orang yang berdo’a, sesungguhnya do’a sendiri akan menguntungkan bagi orang yang berdo’a.
Dalam islam kita di anjurkan berdo’a demi kebaikan bukan do’a dalam kejelekan, karena Allah akan mengabulkan do’a hambanya baik atau buruk sesuai yang diminta olehnya.
Contoh yang sangat kongkrit adalah salah satunya di jalan raya. Banyak sekali kecelakaan yang terjadi karena kurangnya niat berdo’a mengingat kepada Allah, sehingga di jalan merasa tidak tenang dan akhirnya melanggar peraturan lalulintas dan akhirnya terjadi kecelakaaan.
Dalam analisi saya 90% do’a akan dikabulkan apabila kita bersungguh-sungguh dalam berdo’a dan 10% tidak dikabulkan karena alasan kurangnya niat dalam hati untuk berdo’a dan juga kurangnya rasa ikhlas.
v 90% do’a dikabulkan
v 10% do’a ditolak
Apabila kita memiliki niat yang mantap dan bersungguh-sungguh di jamin Allah akan mengabulkannya do’a kita, tetapi ada catatan bahwa dalam berdo’a di anjurkan berdo’a yang memiliki makna kebaikan.
BAB II
KESIMPULAN
Kita sebagai umat islam harus sering berdo’a, karena berdo’a adalah senjata yang utama dan yang paling ampuh dalam menyelesaikan segala hal. Teruma yang telah dijelaskan dalam hadits bahwa do’a adalah termasuk ibadah.
Dalam sehari-hari do’a yang telah dibaca akan memberi manfaat yang besar baik secara langsung atau tidak langsung pasti akan dikabulkan. Karena itu do’a salah satu benteng yang kuat yang harus dimiliki setipa pribadi muslim. Jadi, janganlah berhenti berdo’a.
[1] Hadist yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (3247), Abu Dawud (1479), Ibnu Majah (3828), dan para perawi hadits lainya. Dari Nu’man bin Basyir dari Nabi yang bersabda, “Do’a itu adalah ibadah.”
[2] A. Hasan, Tarjamah Bulughul Maram, Bandung: CV. Diponegoro, 1999. Hlm. 747
[3] HR Muslim: XII/84, At-Tirmidzi (3081), Ahmad dalam AL-Musnad: I/30 dari Umar bin Khatab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar