SALAH SATU PEMIKIRAN STRATEGIS
Sebagai
permulaan, memberi batasan mengenai bagaimana menggunakan istilah nilai-nilai, misi, visi, dan strategi:
- Nilai-nilai mewakili pendirian filosofis manajer yang bertanggung jawab untuk menuntun organisasi anda meniti perjalanan yang berhasil. Sebagian dari nilai ini ada yang bersifat tetap, seperti sikap anda mengenai etika, kualitas, dan keselamatan. Nilai lain, seperti respons terhadap pelanggan, keberagaman produk/jasa, dan profitabilitas, bisa berubah pada suatu saat, bergantung pada sifat bisnis anda. Nilai berfungsi sebagai landasan pemikiran anda pada saat anda mengolah misi , visi, dan strategi.
- Misi adalah pernyataan yang menjelaskan konsep organisasi anda, sifat bisnis yang anda geluti, alasan keberadaan anda, pihak yang anda layani, dan prinsip serta nilai yang anda jadikan landasan untuk berbisnis.
- Visi adalah representasi dari apa yang anda yakini sebagai bentuk organisasi anda di masa depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik, dan stakeholder penting lainnya. Pernyataan visi bisa tersendiri atau menjadi bagian dari pernyataan misi anda.
- Strategi menunjukkan arah yang harus dituju oleh organisasi anda, sebagai daya dorong, dan faktor utama lainnya yang akan membantu anda menentukan produk, jasa, dan pasar anda di masa depan.
Factor-faktor
strategi bisnis:
1.
Pertimbangan Regulasi dan Kebijakan Pemerintah
Semua organisasi beroperasi dalam kelompok masyarakat yang lebih luas.
Apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan dalam kebijakan strategi perusahaan
selalu dibatasi oleh regulasi, kebijakan dan peraturan pemerintah.
2.
Kondisi Persaingan dan Daya Tarik Industri Secara Keseluruhan
Kondisi persaingan dan dan daya tarik industri secara keseluruban
merupakan faktor penentu strategi yang besar. Strategi perusahaan harus
disesuaikan dengan sifat dan kombinasi faktor-faktor kompetisi – harga,
kualitas produk, fitur kinerja, layanan, garansi, dan lain-lain. Apabila
kondisi persaingan meningkat secara signifikan, maka perusahaan harus
meresponnya dengan tindakan strategis untuk melindungi posisinya.
3.
Peluang Pasar dan Ancaman Eksternal Perusahaan
Peluang bisnis dan perkembangan eksternal memberikan merupakan pengaruh
dalam proses penyusunan strategi. Strategi perusahaan harus dengan sengaja
diarahkan untuk menangkap peluang pertumbuhan yang terbaik. Strategi juga harus
memberikan respon terhadap ancaman eksternal demi stabilitas kinerja perusahaan
di masa datang.
4.
Kekuatan Sumber Daya Perusahaan, Kompetensi, dan Kemampuan Kompetitif
Salah satu pertimbangan internal penentu strategi yang terpenting
adalah apakah perusahaan memiliki sumber daya, kompetensi dan kemampuan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan strategi dengan optimal. Faktor-faktor inilah
yang memungkinkan perusahaan untuk memperbesar penguasaan pasar, mendukung daya
kompetitif perusahaan dalam arena pasar, dan menjadi dasar strategi perusahaan.
5.
Ambisi Pribadi, Filsafat Perusahaan, dan Kepercayaan Etis Manajer
Pilihan strategi biasanya juga dipengaruhi oleh ambisi dan visi
pendiri/pemilik perusahaan. Setiap business owner memiliki pandangan yang
berbeda-beda mengenai bagaimana cara bersaing, bagaimana memposisikan
perusahaan, serta image apa yang ingin dibentuk.
6.
Pengaruh Shared Values dan Company Culture dalam Strategi
Kultur perusahaan juga memiliki kemungkinan yang besar dalam menentukan
tindakan strategis perusahaan, terkadang bahkan mendominasi pilihan langkah
strategis. Nilai, budaya kerja dan keyakinan tertentu dapat terpatri dalam
pemikiran dan tindakan top manajemen. Hal ini pada giliran berikutnya akan ikut
mempengaruhi pilihan strategi yang akan dirumuskan.
Menguji
Strategi Bisnis Terbaik
Kriteria
apa yang digunakan untuk memilih strategi terbaik? Apa standar yang dapat
digunakan untuk menentukan apakah strategi berhasil atau tidak? Tiga pengujian
dapat digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi terbaik, yakni :
1. Goodness of Fit Test— Strategi yang baik harus benar-benar cocok terhadap kondisi industri
dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan aspek lain dari lingkungan
eksternal perusahaan. Pada sisi lain, ia juga harus selaras dengan kekuatan dan
kelemahan sumber daya, kompetensi, dan kemampuan kompetitif perusahaan .
2. Competitive Advantage Test— Strategi yang baik harus mampu menigkatkan daya saing perusahaan.
3. Performance Test—
Strategi yang baik harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Dua jenis
peningkatan kinerja yang paling sering dikatakan mengenai kemampuan strategi
adalah : meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan kekuatan kompetitif
perusahaan dan posisi pasar dalam jangka panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar